Proses
Demokratisasi kepemimpinan di Indonesia telah melalui tahapan panjang. Di mulai
pasca Kemerdekaan dengan multi partai, masa orde baru dengan tiga elemen partai
yang mewakili masing-masing kepentingan di mana Golkar menjadi anak emas, dan
pasca reformasi dengan tahapan multi partai yang berlanjut kepada pemilihan
langsung. Demokrasi telah memberikan pembelajaran politik “yang menggembirakan”
bagi para pebisnis dan juga “yang membuat gila” para aktor pelaku dan mereka
yang menjadi pusing karena prosesnya.
07 November 2012
31 Juli 2008
PERNYATAAN SIKAP GERAKAN MAHASISWA (GEMA) PEMBEBASAN TOLAK KENAIKAN BBM, HENTIKAN LIBERALISASI MIGAS
Dalam rapat terbatas dengan sejumlah menteri (Kompas, 5/5), Presiden SBY untuk ketiga kalinya memutuskan untuk kembali menaikkan harga BBM. Meski belum ada angka pasti mengenai besar kenaikan tersebut, namun menurut sejumlah informasi media, kenaikan tersebut rata-rata 30 persen. Alasan pemerintah yang juga mendapat dukungan sejumlah ekonom tersebut, adalah kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional (New York Exchange Mercantile) yang saat ini telah menembus angka 120 dollar per barrel semakin membebani APBN. Padahal APBN-P 2008 asumsi harga minyak mentah dipatok 95 dollar per barel. Dengan demikian beban subsidi BBM yang kini sebesar 126 triliun akan semakin besar. Untuk mengantisipasi dampak kenaikan tersebut Pemerintah akan kembali menjalankan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui pemberian raskin, pendidikan dan kesehatan gratis kepada masyarakat miskin yang dianggap lebih tetap sasaran.
22 Februari 2008
Buletin Edisi 2
MENAKAR ARAH REFORMASI DAN GERAKAN MAHASISWA
Oleh : Agung Wisnuwardana (Penggagas GEMA Pembebasan)
Era Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Kondisi ini dilatarbelakangi krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu. Akhirnya hal ini menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia . Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian menyusul kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir di seluruh Indonesia . Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
10 Januari 2008
05 November 2007
AGAR LISTRIK MURAH DAN RAKYAT DAPAT MENIKMATI HASILNYA Oleh : Gema Pembebasan Kal-Bar
Islam memberikan petunjuk tentang kepemilikan listrik sebagai bagian dari kepemilikan umum kaum Muslim atau milik bersama umat. Pengelolaannya dilakukan sepenuhnya oleh negara, sebagai wakil dari umat, untuk dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Rasulullah saw. bersabda: Manusia berserikat dalam tiga hal: air, hutan, dan energi. (HR Abu Dawud).
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah melakukan penaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2006 yang lalu.
Langganan:
Postingan (Atom)